Tempat tidur merupakan salah satu perabot rumah yang paling pribadi sifatnya. Modelnya sangat beragam sesuai perkembangan teknologi dan selera. Tempat tidur umumnya terbuat dari kayu ramin dan lateks dengan potongan sederhana. Kerangka tempat tidur berbentuk persegipanjang tanpa embel-embel.
Tempat tidur kayu bisa dibongkar pasang (knockdown) agar bisa dipindahkan. Tempat tidur dari kayu jati dan meranti Kalimantan sejak dulu hingga kini cukup digemari. Ada pula tempat tidur kayu dengan kepala bertiang tinggi. Model ini berasal dari zaman Renaisance dan Baroque. Ukurannya luar biasa lebar, bisa memuat tiga atau empat orang.
Tempat tidur sekarang cenderung lebih praktis. Mungkin karena ukuran rumah yang makin kecil membuat semua perabot yang akan dipajang harus menyesuaikan dengan keadaan. Model springbed termasuk yang paling digemari karena ukurannya tak terlalu menghabiskan ruangan dan tak banyak embel-embel, hanya berupa kasur dengan kerangka kayu dan pegas (per). Jika suka, di bagian kepala bisa dipasang penyangga kepala berbagai bentuk. Sederhana dan praktis, tak ada kaki dan tak perlu perawatan ekstra. Kasurnya bergaransi pula.
Selain springbed, lazim pula dipakai tempat tidur berkerangka dari baja las. Tempat tidur yang dikenal dengan nama brass metal ini bergaya klasik namun praktis, tak terlalu berat dan bias dibongkar pasang. Modelnya cenderung mencontoh bentuk zaman Romawi dan Inggris klasik. Meliuk-liuk dengan cat yang didominasi warna keemasan dan perak.
Tempat tidur brass metal tahan karat dan kokoh. Harganya termasuk paling tinggi dibanding tempat tidrur jenis lain. Brass metal dengan sepuhan anti karat berdisain Italia bisa mencapai harga Rp 2 juta. Harga yang paling tinggi mencapai Rp 10 juta dengan desain dan model yang tentunya lebih rumit.
Ada pula tempat tidur dormitory (asrama) yang bertingkat. Disebut begitu karena tempat tidur ini biasa dipakai di asrama. Dibuatnya dari kayu atau besi ringan yang bisa dibongkar pasang. Untuk menghubungkannya dipasang tiang-tiang penyangga. Sedangkan untuk yang tidur di atas dipasang tangga naik dari ujung tempat tidur bagian bawah. Dormitory cocok dipakai di kamar yang terbatas, terutama jika anak-anak masih berbagi kamar dengan saudaranya.
Untuk menghemat tempat, ada lagi jenis tempat tidur lain yang multifungsi. Siang hari fungsinya berubah menjadi sofa dan malam hari barulah digelar menjadi tempat tidur. Jenis tempat tidur ini disebut nap bed, karena berfungsi sebagai tempat duduk atau tiur-tiduran di siang hari.
Jenis nap bed lainnya bersandar ke dinding kamar tidur dan baru ditaruk pada malam hari untuk digelar menjadi tempat tidur. Rata-rata nap bed dibuat dari kayu ramin yang ringan karena sering diangkat dan didorong-dorong setiap saat.
Memilih Tempat Tidur
1. Perhatikan luas kamar tidur Anda sebelum membeli tempat tidur. Pertimbangkan terlebih dahulu apakah tempat tidur bisa diputar dan ditukar-tukar letaknya. Jika tidak bisa, carilah pilihan lain. Tempat tidur dengan posisi bergantian akan menyerap cahaya yang rata dari luar kamar. Ini baik untuk kesehatan dan kebersihan kasur itu sendiri.
2. Jika Anda bakal berpindah-pindah rumah dalam waktu singkat, pilihlah tempat tidur yang bisa dibongkar pasang dengan cepat dan tak terlalu berat. Jangan memilih jati karena berat dan menyulitkan pengangkutan. Tempat tidur berpegas bisa jadi pilihan karena kasurnya tak terlalu berat dan pengepakannya mudah dilakukan.
3. Jika punya anak remaja, pilihlah tempat tidur yang agak besar, satu ukuran di atasnya. Anak SD atau SMP akan tumbuh dengan cepat. Dalam satu atau dua tahun, tempat tidur anak yang Anda beli tak akan bisa menampung tubuhnya. Kasihan jika kakinya menggantung di udara ketika tidur.
4. Jika punya bayi, tak ada salahnya punya tempat tidur yang agak besar. Bayi akan lebih leluasa bergerak dan belajar merangkak. Pilihlah yang tak terlalu tinggi dengan kaki penyangga yang kokoh dan benar.
5. Tak ada salahnya memiliki tempat tidur dengan kepala bertiang tinggi untuk menggantung kelambu. Tempat tidur beraksen klasik ini biasanya hanya menjadi kayu tua setelah dipreteli satu persatu. Simpanlah penyangga kelambunya yang tinggi di tempat yang tidak lembab. Jauhkan dari serbuan rayap dan ngengat. Siapa tahu, putri Anda akan menggunakannya di hari pernikahannya.
6. Lakukan penyepuhan dengan lak (laquer) atau vernis untuk menghindarkan gerogotan rayap. Ini akan membantu pengawetan kayu sehingga tak terlalu sering diganti. Tanyakan ke toko bangunan jenis cat apa yang bisa menahan lapuk dan gerogotan rayap. Saat ini banyak dijumpai cat semprot yang bisa menahan serbuan rayap dan serangga lainnya.
Sumber: Kliping Pribadi ‘Republika, 1996’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar