15 Januari 2011

Makanan yang Tak Aman Dimakan

Kita semua telah ma'lum bahwa makanan merupakan kebutuhan dasar manusia.  Meskipun alam menyediakan banyak sekali ragam makanan dan hanya sedikit sekali yang telah jelas diharamkan untuk dimakan, kita tetap harus cermat dan pandai memilih hanya makanan yang sehat dan aman (dan tentunya halal) bagi kita.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang sering menyebabkan keracunan di masyarakat:

1.  Makanan Basi
Keracunan ringan akibat makanan basi umumnya berupa nyeri perut, diare, kadang-kadang disertai demam, mual, muntah, dan pusing.  Pada keracunan berat dapat disertai hilangnya kesadaran (pingsan).
Pertolongan yang perlu dilakukan adalah membiarkan korban muntah.  Cara ini akan mengurangi penyerapan racun.  Baringkan korban pada posisi miring.  Beri arang aktif untuk mencegah penyerapan lebih lanjut.

2.  Pestisida
Pestisida yang banyak digunakan dalam rumahtangga adalah jenis insektisida.  Jenis insektisida ini sering tercampur dengan makanan secara sengaja ataupun tidak sengaja.

Gejala keracunannya adalah muntah, pusing dan hipersaliva (ludah yang banyak), nafas tercekik, banyak keluar keringat, kejang-kejang dan dapat terjadi kelumpuhan.
Pertolongan yang diperlukan adalah dengan membersihkan nafas korban dengan membaringkannya dalam posisi miring, sebelum di bawa ke rumah sakit.

3.  Udang dan Ikan Laut
Keracunan akibat makanan ini umumnya bukan dalam arti sebenarnya, tapi lebih karena alergi terhadap protein.  Gejala keracunannya adalah pusing, mual, muntah, badan terasa panas dan gatal, timbul bercak kemerahan pada kulit.  Pada alergi berat terjadi palpitasi (jantung berdebar) dan menurunnya kesadaran yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah.
Pengobatan untuk alergi yang ringan adalah dengan memberikan antihistamin atau kortikosteroid, juga beri susu dan arang aktif.  Sedang pada alergi berat segera bawa ke dokter karena kemungkinan tercekik pernapasan dan penurunan tekanan darah dapat berakibat fatal (menimbulkan kematian).

4.  Singkong
Keracunan singkong biasanya disebabkan oleh singkong yang mengandung sianida.  Dengan merendam singkong dalam air, sianida biasanya akan membentuk asam sianida yang akan menguap atau menghilangkan.  Gejala keracunannya adalah mual, muntah dan pernapasan cepat, kesadaran menurun hingga koma, ujung jari dan kuku membiru, kulit pucat dan banyak keringat.
Pertolongan yang perlu dilakukan adalah meletakkan korban dalam posisi miring, bersihkan rongga mulut, dan kerongkongan.  Dalam keracunan ringan beri susu dan arang aktif.  Keracunan berat bawa ke rumah sakit.


5.  Jengkol
Jengkol adalah makanan yang cukup disukai di daerah Jawa.  Buahnya yang tua mengandung asam jengkolat yang dapat mengakibatkan keracunan.
Penderita keracunan menunjukkan gejala nyeri di perut bagian bawah, keringat dingin, sukar buang air kecil dan urin berdarah.  Keracunan berat mengakibatkan produksi urin terhenti.
Pertolongan pertama pada penderita adalah beri minum air soda atau tablet bikarbonas yang akan melarutkan asam jengkolat.  Berikan analgesik-antikolinergik untuk mengurangi rasa nyeri.  Juga beri minum air yang banyak.

6.  Boraks dan Formalin
Boraks dan formalin adalah zat yang toksin (beracun), tapi banyak yang menggunakannya untuk makanan.  Gejala akibat kedua zat ini tidak langsung terlihat melainkan menahun.

7.  Bahan Pewarna
Penggunaan zat pewarna makanan secara resmi ada takarannya.  Sayangnya zat pewarna yang digunakan di masyarakat justru diambil dari pewarna industri (cat), misalnya zat warna bahan kain sehingga dapat menimbulkan keracunan.

Sumber: Simposium "Amankah Makanan Kita" oleh Ikatan Farmakologi Cabang Jakarta bersama Farmakologi dan Terapeutik FKUI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar